aku berlari dalam lintasan..memanggul sebuah tas ransel besar di punggung ku.. aku berlari dan terus berlari.. walau lelah menggelayut, namun ku tak boleh berhenti.. di belakang ku seorang wanita dengan pecut api menghentakkan pecutnya ke tanah, menimbulkan suara keras.. mengancam.. “Lari! terus berlari! waktu mu tak akan lama lagi.. tak ada waktu untuk bermain-main!! jangan pernah berhenti berlari!!”
aku lelah.. aku sungguh-sungguh lelah.. ingin berhenti sejenak.. namun waktu tak bisa menungguku.. langkahku sempat melambat.. beban di punggung ini memperlambat langkah ku.. ku berhenti sejenak dan berpikir… meletakkan tas ini, atau terus membawanya berlari bersama ku.. namun ku tahu, tas ini tak akan pernah membantuku sampai ke garis finish.. aku butuh tas yang lain.. tas berisi air mineral yang menyegarkan, vitamin yang menguatkan serta handuk yang mampu menyeka keringatku..
ku tatap isi tas itu. ada senter, jaket dan payung disana. aku tidak bisa menggunakannya sekarang.. namun ku sangat menyayanginya.. aku menyukai tas ini.. aku tak mau melepaskannya.. tapi kini aku tak tahu.. apa yang harus ku lakukan..
Tik..tok.. tik.. tok.. tik.. tok.. jam terus berdetak.. waktu terus berputar.. ku berharap waktu berhenti sejenak dan menungguku.. tapi ternyata tidak.. waktu tak kan menungguku.. dia terus berjalan.. dia terus bergerak.. sebuah hentakan pecut kembali mengagetkanku… menyadarkan ku dari lamunan.. ku harus segera membuat keputusan… saat ini ku tak mampu berpikir.. aku hanya merasa lelah.. lelah dan sangat lelaaaah..
Ya Allah.. kuatkan aku.. bantu aku menjalani ini semua.. kirimkan tas yang ku butuhkan.. bimbing aku agar tetap berada di garis lintasan yang benar.. karena saat ini..