screenwriting

Kisah Horor bagi penakut

image

Percaya apa nggak, tapi konon seorang pencerita horor terbaik adalah mereka yang penakut. Setidaknya itu yang dibilang teman saya, saat mendorong beberapa penulis untuk menulis skenario atau kisah horor.

Bayangkan seorang penakut harus membayangkan begitu banyak adegan menyeramkan bahkan mengerikan sebelum mereka tulis atau ketik menjadi sebuah cerita untuk dibaca orang lain.. sebagai seorang penakut yang mencobamenulis cerita horor, izinkan saya berbagi pengalaman saat dulu menulis cerita horor…

Kalau ditanya gimana rasanya? Rasanya MENYEBALKAAAAAANNN!!!! :)))
Seriusan deh.. :))

Tapi ajaibnya banyak yang suka bahkan minta saya nulis lagi.. katanya beneran nyeremin dan berasa real.. errrr.. ya iyalah.. buat para penakut, mereka jadi akan lebih parno dan jadi lebih sensi serta membayangkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi.

Itu yang kemudian menurut banyak orang bikin cerita berasa lebih real dan lebih bagus.. apa lagi kalo di dukung pengalaman penulis yang beneran ngalamin kejadian “aneh”.. :))) beberapa adegannya beneran real bangeeet..

Jujur saya Ketagihan (dengan honornya) sih.. tapi prosesnya itu loh yang bikin nggak tahan…  :)) sport jantung dan deg2an terus.

Degn2annya gak cuma pas nulis. Tapi juga pasca nulis.. setelah nulis saya masih kebayang-bayang hantu yang suka mendadak muncul disaat dan tempat yang gak terduga.. atau mendadak nyolek, atau manggil2, tapi gak ada wujudnya.. dua kejadian terakhir sih emang real saya alamin saat dulu nulis horor.. hal bagusnya, bisa menginspirasi saya buat hulis hal yang lebih nyeremin lagi.. hal buruknya adalah, sejak itu saya gak mau tidur sendirian lagi 😐 OGAAAH!!!

So.. buat kalian para penakut.. berani nulis cerita horor?? 😉

Tak Sekedar Membaca, Tak Sekedar Menulis..

Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa dalam dunia penulisan, baik penulisan buku ataupun skenario, ada banyak cabang pekerjaan / jabatan yang dijalani oleh orang-orang yang bergelut disana.

Jadi.. Setelah menjadi penulis, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan.. gak cuma duduk merenung mencari inspirasi dibawah pohon toge atau sibuk main soliter doang.. :p

Nih.. beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan penulis..

Writer. Alias Penulis. tentu sudah banyak masyarakat awam yang mengetahui soal pekerjaan ini. ya.. tugasnya adalah penulis. biasanya dia adalah penulis individual yang bekerja sendiri dan tidak bekerja dalam tim serta berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya (penerbitan, Production House, stasiun TV atau agency).

Istilahnya juga banyak ada Screenwriter (penulis skenario TV/film), Scriptwriter (Penulis skenario TV/Film/Teater), Copywriter (Sebutan untuk penulis naskah Radio, Iklan, atau text)

Co-Writer. Alias asisten penulis. orang ini biasanya bergabung pada sebuah tim penulis yang di kepalai oleh seorang Head-Writer.

Head-Writer. Biasanya dia mengepalai sebuah tim penulis dan bertanggungjawab penuh atas hasil tulisan tim tersebut. orang ini biasanya berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya dan timnya.

Ghost-Writer. Bukan Hantu penulis yaaaa.. tapi ini adalah penulis bayangan. Kenapa seperti itu? Ya karena orang ini di sewa keterampilan menulisnya, dengan perjanjian bahwa nama si penulis ini tidak di publikasikan atau si penulis tidak berhak mengakui karya itu sebagai karyanya.

Kalau mau contoh mudah, tahun ini sempat ramai diberitakan soal seorang penulis yang mengaku karyanya di bajak oleh seorang penulis/wartawan sebuah media ternama. Sebenarnya diperjanjian awal, penulis ini sudah setuju menjadi ghost-writer. tapi belakangan.. karena permintaan ibunya, berubah pikiran deh :p

Editor/Script-Editor. Orang ini bukanlah penulis. tapi dia adalah editor dari sebuah karya yang sudah di buat oleh penulis. Fungsi Editor ini adalah untuk membaca, menelaah, dan memastikan bahwa karya dari si penulis ini memang layak untuk di produksi / di cetak dan pastinya di lempar ke pasaran..

bicara soal Editor, tugas dari editor ini tidaklah mudah. Dia tidak hanya sekedar membaca, Tapi kemudian dia juga harus bisa mendeteksi masalah, lalu memberikan solusi konkrit atas masalah tersebut.

Dalam banyak kasus, memang gak semua tulisan bisa di edit. ada beberapa tulisan yang emang gak ke tolong -____-

Tapi.. untuk tulisan-tulisan yang masih bisa “diselamatkan”, Editor ini kemudian bertugas memberikan upaya-upaya penyelamatan agar tulisan tersebut bisa selamat dan di terima di pasar. Jadi.. fungsinya pun sebenarnya penting..

 

Banyak orang (baik yang saya kenal maupun tidak kenal sama sekali), meminta saya untuk membaca hasil karya mereka. Biasanya dalam wujud skenario (yang panjangnya sekitar 100 halaman aja gitu). Untuk sekedar membaca, mungkin hanya butuh waktu tidak sampai 2 jam. Tapi.. Apa kemudian sudah cukup sampai disitu?

Biasanya.. Orang-orang yang minta di baca karyanya, meminta feedback. nah ini yang berat sebenarnya..  Untuk memberi feedback dari sebuah karya, ada banyak elemen yang harus di ketahui dulu. Seperti latar belakang pembuatan karya itu. Target pembaca atau penonton, target klien (Penerbit / Production House), dan lain sebagainya.

Kalau semua itu sudah di ketahui, Baru kemudian bisa di telaah sudah cocok belum cerita ini untuk target market yang dipilih? kalau belum, lalu harus bagaimana?

Nah.. yang begini kan harus di pikir secara mendalam ya? Gak bisa asal njeplak.. alias asal komentar sembarangan..

klo bagian ini murni curcol yaaa : Saya sebenernya suka kurang sabar menghadapi tulisan yang masih sangat berantakan (.___.) terutama berantakan soal cara penulisan ya.. Mulai dari kesalahan ketik yang berulang-ulang,  format penulisan yang tidak baku, sampe soal EYD yang mengganggu pemandangan.. biasanya energi dan emosi agak terkuras saat membacanya..

karena saya membaca gak cuma sekedar membaca.. Disamping karena harus mikirin cara ngebetulin tulisan itu, kadang  si penulis sendiri cukup rewel. Rewel dalam arti, Si penulis mau tulisannya di baca, tapi gak mau di kritik.. nah lo.. tapi gak mau juga dibilang tulisannya jelek.. pusing kan, loooo.. 😆

 

Yaaaa gitu deh.. jadi.. buat yang baca postingan ini.. kalau mau tulisannya dibaca oleh siapapun.. baik itu oleh produser, oleh penerbit, oleh teman, atau oleh seorang tukang baca naskah, ya mohon bersabar.. karena secara waktu, banyak loh tulisan yang mereka harus baca.. kedua.. berbesar hati lah.. kalau emang siap mengirimkan tulisan, bersiap lah menerima kritik.. Ketiga.. baik-baik lah sama orang yang kamu minta tolong bacain naskahmu.. jangan ngepush.. soalnya kerjaan dia gak cuma baca naskah kamu doang.. :p

 

Good luck buat para penulis dan calon penulis.. semangat yaaa!!

 

 

goal, need, and want

Goal, need and want. tiga kata kunci yang selalu saya tekankan dalam kelas skenario, saat partisipan membuat karakter dalam dunia cerita yang mereka buat.

 

Tiga hal ini adalah sesuatu yang harus dimiliki setiap karakter yang ingin hidup atau di hidupkan. Tanpa tiga hal itu, sosok karakter biasa yang tidak menarik untuk di ceritakan.

 

Goal dapat diartikan sebagai Tujuan. Tujuan hidup baik jangka panjang, jangka menengah ataupun jangka pendek.

www.effective-time-management-strategies.com

Dengan internet, mengajar jadi mudah

Sekarang, tiap jumat jam 7 malam, saya selalu duduk manis di depan laptop dan bisa mengajar skenario dimanapun saya berada. bisa dari rumah, dari kantor, bahkan dari sudut kafe yang nyaman, ditemani secangkir kopi.. Gak ada yang nyangka, disuasana sesantai ini, saya sedang berbagi ilmu skenario.

Belajar skenario tidak lagi harus dalam suasana kelas seperti ini..

Karena sekarang kelasnya ada di dunia maya. Namanya Kelas Online.. 😉

Memang sejak dulu, belajar skenario itu susah.. selain gurunya jarang, kesempatannya pun langka.. kalo pun ada, biasanya pengajarnya punya waktu yang sangat sedikit dan cuma ada di kota besar seperti misalnya jakarta..

Akhirnya kesempatan untuk belajar skenario makin terbatas.. waktu awal-awal buka workshop skenario sama pidi di serunya screenwriting, ada banyak orang yang mau ikutan tapi kendala utamanya adalah mereka tidak tinggal dijakarta dan untuk belajar skenario selama 2 bulan, sepertinya tidak mungkin..

Tapi.. dengan kemajuan tehnologi internet.. sekarang belajar skenario jadi Xlangkah lebih maju. Sejak 2 tahun lalu, saya bisa mulai membuka kelas skenario Online.. alhamdulillah sampai sekarang muridnya datang dari berbagai kota di indonesia.. ada dari singkawang, medan, pekan baru, surabaya, depok, dari jakarta juga ada..

Alasan belajar belajar skenario online memang tidak hanya sekedar karena keterbatasan jarak tapi juga waktu. Dengan akses internet memang semua jadi Xlangkah Lebih Maju. Tak perlu pindah kota, tak perlu buang waktu lama, tak perlu keluar biaya yang mahal.. semua jadi lebih mudah dengan akses internet.

Tugas, referensi film, literatur, bahkan materi riset bisa dengan mudah di share melalui internet.. pokoknya semua jadi makin mudah.. Jadi gak ada bedanya antara kelas tatap muka seperti gambar diatas dengan kelas online.. Dunia benar-benar jadi tanpa batas.. hihihi..

Senang rasanya bisa berbagi ilmu ke lebih banyak orang.. tapi salah satu kendala utama untuk kelas ini bisa berjalan lancar memang koneksi internet yang mumpuni.. jadi harus pinter-pinter deh memilih koneksi internet.. biar gak ngadat di tengah jalan.. atau lemot di saat-saat penting..

Semoga kedepannya jaringan internet di Indonesia bisa makin luas dan makin cepat dan tentunya makin murah.. jadi.. makin banyak kesempatan orang untuk belajar skenario.. Jadinya makin banyak penulis skenario dan makin banyak variasi cerita dan varisasi tayangan di TV dan bioskop, bukan? 😉

 

Yuk Belajar Skenario sama-sama.. 🙂

 

In Your Arm by Kina Grannis

 

Anything we have know..
Anything we’ve forgotten..
An the rain, in the dark We’ll lay..
An your arms, in your arms I’ll stay..

Sudah pernah denger lagu ini? klo belum nonton video klip ini deh..

Secara lagu memang gak terlalu spesial.. tapi buat saya, yang spesial adalah video klipnya. keren banget! begitu saya nonton, saya langsung mikir proses produksinya.. kebayang gimana ribetnya..

basic ide dari video ini adalah dari “jelly bean art”.  yaitu sebuah tehnik gambar kolase dengan menggunakan jelly bean. klo jaman SD dulu kita kolase pake mote, kacang2an dsb. di america di kenal kolase dengan jelly bean atau jelly bean Art. ini salah satu hasilnya. semua dibikin dengan jelly bean.

video klip “in your arms” ini dibuat dengan tehnik stop motion, menggunakan ribuan butir jelly bean art sebagai background. mau tau berapa banyak jelly bean yang di pakai sepanjang video klip ini?? tepatnya 288.000 butir Jelly bean. Gila! salut deh! dan bikinnya ini gak sebentar loh.. Makan waktu hampir 2 tahun.. Untuk sebuah video klip yang itungannya film pendek kurang dari 10 menit, proses produksinya sangat-sangat-sangat-sangat lamaaa! Bisa ngalahin produksi film bioskop..

Emang gak gampang dan gak bisa sebentar bikin video klip ini.. untuk yang belum tau.. tehnik stop motion itu sebenernya adalah basic dari animasi.. cara pembuatannya adalah dengan menggabungkan banyak foto, frame by frame, sehingga gambar kelihatan seperti bergerak.

saya menekankan bagian menggabungkan banyak foto, frame by frame. soalnya beneran tiap gerakan yang muncul itu gabungan dari beberapa foto. tiap gambar / frame yang mereka bikin, butuh waktu minimal 5 menit untuk menyusun jelly bean itu menjadi sebuah background yang rapi. jadi.. ya coba itung aja sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa banyak frame / gambar yang dibutuhin untuk bikin gambar itu jadi kelihatan bergerak..

Dan gak cuma itu.. ada beberapa adegan yang spesial banget.. terus terang sejak awal hal ini membuat saya ternganga.. karena gambar-gambar yang jadi background itu terlihat sangat dinamis.. walau sudah mengira ini menggunakan tehnik stop motion, tapi melihat hasilnya sedinamis ini, saya sempat berpikir mereka cheating dengan software animasi dsb.

tapi ternyata nggak loh.. mereka bener-bener bikin frame by frame semua background itu. saat saya melihat video the making of “in your arms”, saya benar-benar angkat topi, give standing applouse dan kasih 100 jempol (pinjeman) buat tim produksi video ini.. bener-bener butuh kesabaran luar biasa untuk bikin tiap frame gambar..

 

Gak heran mereka sampai menghabiskan total waktu kerja 1.357 jam. dengan tim produksi 30 orang, selama 22 bulan.

Salut deh buat Kina Grannis si artis yang rela bercapek-capek ria pose frame by frame untuk video klip ini. Lebih salut lagi sama Greg Jardin sutradara video klip ini.. Saluuut!

kalau mau tau lebih jelas gimana proses pembuatan video klip ini, tonton deh video dibawah ini..

Seru, kan? hehe..

liburan usai..

yah.. sebentar lagi liburan usai.. untuk banyak orang, dalam hitungan kurang dari 24 jam, mereka sudah harus kembali memulai aktifitas mereka. kembali bangun pagi.. menghadapi macetnya jalanan.. atau uyel-uyelan di transportasi publik..

Buat orang-orang seperti saya..  walau tidak harus ngalamin hal-hal di atas, tapi berarti dimulainya kembalinya hantu-hantu deadline ke dalam hidup saya.. mengingat ada banyak deadline cerita yang menanti saya di hari senin nanti.. huaaa.. XD

Dan yang saya benci bekerja setelah libur adalah saya tipe orang butuh waktu yang cukup lama untuk memanaskan otak.. untuk kembali produktif.. untuk bisa kembali menemukan ide-ide dalam menulis.. masa liburan ini memang sangat menyenangkan.. tapi dia membekukan otakku..

hadeh.. piye iki deadline tulisan yang satu ini.. gak juga sreg dengan hasilnya.. tapi gak nemu mood yang ok untuk membangun cerita yang satu ini.. 😐 musnahlah kamu #writesblock. 👿

Dulu saya memang pernah ngasih tips menghadapi yang namanya writers block via twitter.. tapi kayaknya agak sulit di praktekin.. karena mood menulisnya belum juga kebangun.. :p *ngeles*

kok lebih gampang nulis blog ya, dari pada nulis cerita.. :p ya iyalah vie.. di blog, lo cukup curhat.. klo yang satu lagi ada banyak pakem yang harus lo patuhi.. *keplak diri sendiri* :bandit:

Dah ah.. coba mandi dulu.. siapa tau nemu inspirasi baru.. *samber anduk*

*sumber gambar dari kolomdetik.com dan hasil googling*