Apa kamu tau, apa bakat yang kamu punya?
kalau ditanya seperti itu, biasanya orang langsung mikir keras. Kira-kira bakatku ini sebenernya apa, ya? saya tahu soal bakat dan minat ini pertama kali pada saat, test psikologi SMA. Kala itu, psiko test dibutuhkan untuk penjurusan dan persiapan memilih jurusan di perguruan tinggi.
Setelah psikotest, saya merasa yakin dengan rencana saya mengambil jurusan ekonomi di Universitas Negeri Jakarta. Pertimbangannya adalah saya memang sangat berminat untuk mengajar dan saya menyukai pelajaran berhitung. dari situ saya berharap bisa menjadi guru atau bisa bekerja di kantor dengan bekal pendidikan ekonomi tersebut.
Sementara kawan sebangku saya, ternyata sudah mantap memilih jurusan psikologi. Saya heran. Karena saya sudah lama mengenalnya dan tahu betul dia sangat berbakat menggambar komik. Dia bahkan pernah menggambar kisah kami (saya, dia beserta 4 sahabat lain), dalam sebuah buku komik. bagus banget.. saya pikir dia akan memilih jurusan desain atau menjadi komikus handal nantinya. ternyata tidak.. sambil tertawa terkekeh dia bilang “Nanti gue bakal tetep gambar komik sambil dengerin orang konsultasi ke gue..” kira-kira begitu dia bilang..
Ternyata.. belasan tahun kemudian.. impiannya jadi nyata..

Teman saya itu berhasil mewujudkan impiannya sebagai psikolog (entah sambil gambar komik atau nggak kalau dengerin orang konsultasi), dan kemarin.. saya sangat happy.. bisa mendengarnya berbagi banyak hal tentang bakat dan minat anak..
Ya.. kemarin dia jadi pembicara untuk sebuah mini workshop yang merupakan bagian dari roadshow program pencarian bakat anak yang diadakan oleh Bebelac.

Saya happy melihat pencapaiannya sekarang.. melihat bagaimana dia sudah lebih fasih berbicara di depan umum, mengingat dulu termasuk yang enggan tampil di muka publik (gak kaya saya yang udah mulai kelihatan banci tampilnya sejak SMA.. :-p )
Sebagai Psikolog anak di Klinik terpadu psikologi UI, Harfiah Putu Ponco M.Psi, menurut saya cukup berhasil memberi banyak insight, pengalaman dan wawasan baru untuk sekitar 150-an orang yang hadir hari itu..

Gak hanya Fakultas Psikologi UNJ yang ramai hari itu, tapi pembicaraan ini juga ramai di ranah twitter yang juga memperbincangkan soal pengembangan minat dan bakat anak dengan hastag #Bebestar2013.
Acara yang diadakan dengan bebelac ini memang sangat dirasakan manfaatnya oleh para ibu dan calon ibu muda yang hadir di acara hari itu. Semoga setelah acara ini orang-orang bisa lebih bisa menghargai apapun bakat dan minat yang ada di setiap anak.. bisa memberikan stimulus yang tepat hingga bakat yang ada pada anak-anak bisa berkembang dengan baik..
Ga ada bakat yang sia-sia. Walau pun bakat itu penting, tapi untuk sukses tidak hanya butuh bakat..
“keberhasilan = 1% bakat + 99% Kerja keras”