Month: August 2012

Tak Sekedar Membaca, Tak Sekedar Menulis..

Mungkin tidak banyak yang tahu, bahwa dalam dunia penulisan, baik penulisan buku ataupun skenario, ada banyak cabang pekerjaan / jabatan yang dijalani oleh orang-orang yang bergelut disana.

Jadi.. Setelah menjadi penulis, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan.. gak cuma duduk merenung mencari inspirasi dibawah pohon toge atau sibuk main soliter doang.. :p

Nih.. beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan penulis..

Writer. Alias Penulis. tentu sudah banyak masyarakat awam yang mengetahui soal pekerjaan ini. ya.. tugasnya adalah penulis. biasanya dia adalah penulis individual yang bekerja sendiri dan tidak bekerja dalam tim serta berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya (penerbitan, Production House, stasiun TV atau agency).

Istilahnya juga banyak ada Screenwriter (penulis skenario TV/film), Scriptwriter (Penulis skenario TV/Film/Teater), Copywriter (Sebutan untuk penulis naskah Radio, Iklan, atau text)

Co-Writer. Alias asisten penulis. orang ini biasanya bergabung pada sebuah tim penulis yang di kepalai oleh seorang Head-Writer.

Head-Writer. Biasanya dia mengepalai sebuah tim penulis dan bertanggungjawab penuh atas hasil tulisan tim tersebut. orang ini biasanya berhubungan langsung dengan klien yang menyewa jasanya dan timnya.

Ghost-Writer. Bukan Hantu penulis yaaaa.. tapi ini adalah penulis bayangan. Kenapa seperti itu? Ya karena orang ini di sewa keterampilan menulisnya, dengan perjanjian bahwa nama si penulis ini tidak di publikasikan atau si penulis tidak berhak mengakui karya itu sebagai karyanya.

Kalau mau contoh mudah, tahun ini sempat ramai diberitakan soal seorang penulis yang mengaku karyanya di bajak oleh seorang penulis/wartawan sebuah media ternama. Sebenarnya diperjanjian awal, penulis ini sudah setuju menjadi ghost-writer. tapi belakangan.. karena permintaan ibunya, berubah pikiran deh :p

Editor/Script-Editor. Orang ini bukanlah penulis. tapi dia adalah editor dari sebuah karya yang sudah di buat oleh penulis. Fungsi Editor ini adalah untuk membaca, menelaah, dan memastikan bahwa karya dari si penulis ini memang layak untuk di produksi / di cetak dan pastinya di lempar ke pasaran..

bicara soal Editor, tugas dari editor ini tidaklah mudah. Dia tidak hanya sekedar membaca, Tapi kemudian dia juga harus bisa mendeteksi masalah, lalu memberikan solusi konkrit atas masalah tersebut.

Dalam banyak kasus, memang gak semua tulisan bisa di edit. ada beberapa tulisan yang emang gak ke tolong -____-

Tapi.. untuk tulisan-tulisan yang masih bisa “diselamatkan”, Editor ini kemudian bertugas memberikan upaya-upaya penyelamatan agar tulisan tersebut bisa selamat dan di terima di pasar. Jadi.. fungsinya pun sebenarnya penting..

 

Banyak orang (baik yang saya kenal maupun tidak kenal sama sekali), meminta saya untuk membaca hasil karya mereka. Biasanya dalam wujud skenario (yang panjangnya sekitar 100 halaman aja gitu). Untuk sekedar membaca, mungkin hanya butuh waktu tidak sampai 2 jam. Tapi.. Apa kemudian sudah cukup sampai disitu?

Biasanya.. Orang-orang yang minta di baca karyanya, meminta feedback. nah ini yang berat sebenarnya..  Untuk memberi feedback dari sebuah karya, ada banyak elemen yang harus di ketahui dulu. Seperti latar belakang pembuatan karya itu. Target pembaca atau penonton, target klien (Penerbit / Production House), dan lain sebagainya.

Kalau semua itu sudah di ketahui, Baru kemudian bisa di telaah sudah cocok belum cerita ini untuk target market yang dipilih? kalau belum, lalu harus bagaimana?

Nah.. yang begini kan harus di pikir secara mendalam ya? Gak bisa asal njeplak.. alias asal komentar sembarangan..

klo bagian ini murni curcol yaaa : Saya sebenernya suka kurang sabar menghadapi tulisan yang masih sangat berantakan (.___.) terutama berantakan soal cara penulisan ya.. Mulai dari kesalahan ketik yang berulang-ulang,  format penulisan yang tidak baku, sampe soal EYD yang mengganggu pemandangan.. biasanya energi dan emosi agak terkuras saat membacanya..

karena saya membaca gak cuma sekedar membaca.. Disamping karena harus mikirin cara ngebetulin tulisan itu, kadang  si penulis sendiri cukup rewel. Rewel dalam arti, Si penulis mau tulisannya di baca, tapi gak mau di kritik.. nah lo.. tapi gak mau juga dibilang tulisannya jelek.. pusing kan, loooo.. 😆

 

Yaaaa gitu deh.. jadi.. buat yang baca postingan ini.. kalau mau tulisannya dibaca oleh siapapun.. baik itu oleh produser, oleh penerbit, oleh teman, atau oleh seorang tukang baca naskah, ya mohon bersabar.. karena secara waktu, banyak loh tulisan yang mereka harus baca.. kedua.. berbesar hati lah.. kalau emang siap mengirimkan tulisan, bersiap lah menerima kritik.. Ketiga.. baik-baik lah sama orang yang kamu minta tolong bacain naskahmu.. jangan ngepush.. soalnya kerjaan dia gak cuma baca naskah kamu doang.. :p

 

Good luck buat para penulis dan calon penulis.. semangat yaaa!!