kuliner negeri singa part 1 : Imam Banana Leaf Restaurant

Ini adalah kelanjutan tulisan saya di portal blogger depok..

kali ini saya akan spesifik membahas soal kuliner yang sempat saya cicipi selama berada di negeri singa yaitu Imam Banana Leaf Restaurant.

Ini adalah salah satu restoran yang buka 24 jam yang terletak di gaylang street. Ini restoran india yang pas untuk kaum muslim karena seluruh makanannya memang halal. Ada banyak menu di restoran ini..

Saya sempat 3 kali makan di tempat ini. Soalnya tempatnya emang deket sama penginapan selama di singapura. Cukup jalan kaki.

Pertama kali saya ke tempat ini, saya mencicipi Chicken briyani dan bandung.

Inilah wujud Chicken briyani yang saya pesan. Di sajikan dalam nampan beralaskan daun pisang. iyah itu beneran disajiin di nampan, saudara-saudaraaaa!! nampan yang biasa kita pake kalo makan di fast food semacam Mc.D atau KFC ituh..

Karena disajikan di atas nampan beralaskan daun pisang, saya jadi bertanya-tanya.. apa mungkin itu sebabnya restoran ini namanya imam banana leaf restaurant. Tapi kenapa nasinya gak di bungkus daun pisang aje, bang?? kenapa harus pake nampaaaan??? #teteup

Chicken briyani yang saya pesan, sudah termasuk dengan nasi briyani.

Buat yang nyari dimana chicken (ayam)-nya, ayamnya itu yang warna coklat. ketutupan sama bumbu yang pekat dan kental. Ukuran ayamnya juga seperempat ekor ayam. kebayang dong ya porsinya.. wuiiih.. kita yang udah kelaperan karena gak makan dari pagi, mendadak kekenyangan setelah makan chicken briyani itu..

untuk minumannya, sesuai rekomendasi mas donny bu, saya mencoba bandung atau di kenal juga dengan nama barney.. namanya aneh tapi bikin saya penasaran.. karena pas liat menu, kebanyakan minuman yang ada disitu adalah sesuatu yang sudah pernah saya coba.. seperti teh, teh tarik, kopi, dsb.

penasaran seperti apa si bandung / barney itu? beginilah wujudnya..

Pengen tau gimana rasanya? rasanya kayak soda gembira tapi tanpa soda? loh? iya.. jadi isinya sebenarnya susu, sirup merah dan es. sirup merahnya juga bukan sejenis sirup cocopandan yang mahal. hanya sirup merah yang mudah ditemui di abang-abang penjual minuman di SD. iya.. sirup murah gitu.. hihihi..

 

Mungkin selera orang sana emang kayak gitu.. ya sudah.. berhubung memang udara lagi panas.. minuman itu memang pas sekali untuk mendinginkan tenggorokan saya..

Nah.. Malamnya, disaat butuh cemilan dan belum tau tempat makan lain (yang halal) di sekitar penginapan, saya dan beberapa kawan akhirnya kembali ke situ dan mencari cemilan.. ini kesempatan saya mencicipi makanan lain yang disajikan di restoran imam banana leaf restaurant.

Berhubung cari Cemilan, makanya saya dan nieke memutuskan memesan murtabak. saya gak salah ketik, karena mereka menyebutnya emang murtabak ya.. bukan martabak seperti yang biasa kita sebut disini..

Murtabak ini disajikan dengan kuah kari. selain itu juga ada timun dan saus tomat untuk menetralisir rasa dan tekanan darah setelah makan murtabak ini.

kok tekanan darah? iya.. karena isinya si murtabak adalah daging kambing cincang. kalau di jakarta saya mengenal martabak mesir atau martabak telur karena isinya adalah telur, daun bawang dan daging sapi cincang, kalau murtabak ini, isinya full daging kambing cincang. emang sih kalau makannya gak pake si timun abis itu saya rada kliyengan karena tekanan darah mendadak naik.. 😆

rasanya lezat, tapi buat yang punya tekanan darah tinggi jangan makan banyak-banyak ya.. hihihihi..

Makanan yang di pesan kawan-kawan lain adalah roti prata. atas rekomendasi dari mbak ajeng,  irma senja akhirnya memesan roti prata.

Pas moto emang piringnya saya tumpuk. hehe.. maap klo kurang jelas. Roti prata ini, mirip sama kulit murtabak tapi makannya di campur dengan kuah kari. ini kuah kari beneran dengan potongan daging di dalamnya.. beda rasanya dengan kuah briyani yang jadi pendamping murtabak.

Rasanya enak.. sangat kuat bumbu dan rempah-rempahnya. walau tidak sekuat rempah-rempah yang ada di bumbu briyani tadi..

 

Malam itu, berhubung mbak indah juli lagi pengen yang segar-segar, beliau memesan kwetiau kuah. hmm.. sepertinya dia membayangkan kwetiau kuah seperti yang ada di restoran cina. tapi… berhubung ini adalah direstoran india.. maka kwetiau kuahnya pun yang datang adalah kwetiau kuah ala india dengan banyak bumbu dan warna yang merah menyala..

Jangan tertipu dengan warnanya.. rasanya sama sekali tidak pedas. melainkan asam… hihihi.. saya tidak merekomendasikan masakan ini untuk kawan-kawan.. kalau mau cari kwetiau yang aslinya adalah masakan cina, baiknya cari di restoran cina.. jangan di restoran india seperti ini.. hihihi..

 

Ketiga kalinya saya datang ke restoran ini adalah hari terakhir sebelum pulang. setelah capek jalan-jalan sama aris buat cari buku, kami memutuskan makan sore sebelum kembali ke jakarta. Sore itu aris kembali memesan chicken briyani, dan ice lemon.

Ice lemon ini cukup segar karena es-nya banyak. sayang lemonnya kurang berasa. Lebih kayak air putih di kasih hiasan lemon didalamnya.. 😆

Sementara untuk makan sore itu, saya memilih nasi briyani polos. nasi briyani polos? kayak apa tuh.. ya mirip sih kayak paket chicken briyani cuma porsi nasinya lebih sedikit dan tanpa ayam dan kuah kental itu..

rasanya? sangat pas buat lidah dan perut saya! 😆

karena sore itu saya kepikiran si mpus dan nyokap, akhirnya saya memesan chicken briyani dan murtabak untuk dibawa pulang ke jakarta.. 😆

Aris sudah wanti-wanti kalau gak boleh bawa cairan lebih dari sekian mililiter di pesawat. ya sudah.. si chicken briyani pun masuk koper di bagasi.. hahahaha..

sampai di jakarta tengah malam, langsung saya masukin kulkas dan buat sarapan besok paginya.. setelah diangetin, rasanya masih sama enaknya saat saya makan disana.. hihihi..

 

tunggu review makanan lain selama disana yaaa.. 😀

 

 

Comments

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
  1. abu faqih

    Ada gak menu yang mirip-mirip SOTOJI? *masih tergila-gila
    Kalo belum ada mas Rogit mesti buru-buru klaim SOTOJI sebagai kekayaan kuliner Indonesia, sebelum go internasional 😀

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
  2. Pingback: recipe

Leave a Reply to Goiq Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *