Month: November 2011

Dengan internet, mengajar jadi mudah

Sekarang, tiap jumat jam 7 malam, saya selalu duduk manis di depan laptop dan bisa mengajar skenario dimanapun saya berada. bisa dari rumah, dari kantor, bahkan dari sudut kafe yang nyaman, ditemani secangkir kopi.. Gak ada yang nyangka, disuasana sesantai ini, saya sedang berbagi ilmu skenario.

Belajar skenario tidak lagi harus dalam suasana kelas seperti ini..

Karena sekarang kelasnya ada di dunia maya. Namanya Kelas Online.. 😉

Memang sejak dulu, belajar skenario itu susah.. selain gurunya jarang, kesempatannya pun langka.. kalo pun ada, biasanya pengajarnya punya waktu yang sangat sedikit dan cuma ada di kota besar seperti misalnya jakarta..

Akhirnya kesempatan untuk belajar skenario makin terbatas.. waktu awal-awal buka workshop skenario sama pidi di serunya screenwriting, ada banyak orang yang mau ikutan tapi kendala utamanya adalah mereka tidak tinggal dijakarta dan untuk belajar skenario selama 2 bulan, sepertinya tidak mungkin..

Tapi.. dengan kemajuan tehnologi internet.. sekarang belajar skenario jadi Xlangkah lebih maju. Sejak 2 tahun lalu, saya bisa mulai membuka kelas skenario Online.. alhamdulillah sampai sekarang muridnya datang dari berbagai kota di indonesia.. ada dari singkawang, medan, pekan baru, surabaya, depok, dari jakarta juga ada..

Alasan belajar belajar skenario online memang tidak hanya sekedar karena keterbatasan jarak tapi juga waktu. Dengan akses internet memang semua jadi Xlangkah Lebih Maju. Tak perlu pindah kota, tak perlu buang waktu lama, tak perlu keluar biaya yang mahal.. semua jadi lebih mudah dengan akses internet.

Tugas, referensi film, literatur, bahkan materi riset bisa dengan mudah di share melalui internet.. pokoknya semua jadi makin mudah.. Jadi gak ada bedanya antara kelas tatap muka seperti gambar diatas dengan kelas online.. Dunia benar-benar jadi tanpa batas.. hihihi..

Senang rasanya bisa berbagi ilmu ke lebih banyak orang.. tapi salah satu kendala utama untuk kelas ini bisa berjalan lancar memang koneksi internet yang mumpuni.. jadi harus pinter-pinter deh memilih koneksi internet.. biar gak ngadat di tengah jalan.. atau lemot di saat-saat penting..

Semoga kedepannya jaringan internet di Indonesia bisa makin luas dan makin cepat dan tentunya makin murah.. jadi.. makin banyak kesempatan orang untuk belajar skenario.. Jadinya makin banyak penulis skenario dan makin banyak variasi cerita dan varisasi tayangan di TV dan bioskop, bukan? 😉

 

Yuk Belajar Skenario sama-sama.. 🙂

 

In Your Arm by Kina Grannis

 

Anything we have know..
Anything we’ve forgotten..
An the rain, in the dark We’ll lay..
An your arms, in your arms I’ll stay..

Sudah pernah denger lagu ini? klo belum nonton video klip ini deh..

Secara lagu memang gak terlalu spesial.. tapi buat saya, yang spesial adalah video klipnya. keren banget! begitu saya nonton, saya langsung mikir proses produksinya.. kebayang gimana ribetnya..

basic ide dari video ini adalah dari “jelly bean art”.  yaitu sebuah tehnik gambar kolase dengan menggunakan jelly bean. klo jaman SD dulu kita kolase pake mote, kacang2an dsb. di america di kenal kolase dengan jelly bean atau jelly bean Art. ini salah satu hasilnya. semua dibikin dengan jelly bean.

video klip “in your arms” ini dibuat dengan tehnik stop motion, menggunakan ribuan butir jelly bean art sebagai background. mau tau berapa banyak jelly bean yang di pakai sepanjang video klip ini?? tepatnya 288.000 butir Jelly bean. Gila! salut deh! dan bikinnya ini gak sebentar loh.. Makan waktu hampir 2 tahun.. Untuk sebuah video klip yang itungannya film pendek kurang dari 10 menit, proses produksinya sangat-sangat-sangat-sangat lamaaa! Bisa ngalahin produksi film bioskop..

Emang gak gampang dan gak bisa sebentar bikin video klip ini.. untuk yang belum tau.. tehnik stop motion itu sebenernya adalah basic dari animasi.. cara pembuatannya adalah dengan menggabungkan banyak foto, frame by frame, sehingga gambar kelihatan seperti bergerak.

saya menekankan bagian menggabungkan banyak foto, frame by frame. soalnya beneran tiap gerakan yang muncul itu gabungan dari beberapa foto. tiap gambar / frame yang mereka bikin, butuh waktu minimal 5 menit untuk menyusun jelly bean itu menjadi sebuah background yang rapi. jadi.. ya coba itung aja sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan dan berapa banyak frame / gambar yang dibutuhin untuk bikin gambar itu jadi kelihatan bergerak..

Dan gak cuma itu.. ada beberapa adegan yang spesial banget.. terus terang sejak awal hal ini membuat saya ternganga.. karena gambar-gambar yang jadi background itu terlihat sangat dinamis.. walau sudah mengira ini menggunakan tehnik stop motion, tapi melihat hasilnya sedinamis ini, saya sempat berpikir mereka cheating dengan software animasi dsb.

tapi ternyata nggak loh.. mereka bener-bener bikin frame by frame semua background itu. saat saya melihat video the making of “in your arms”, saya benar-benar angkat topi, give standing applouse dan kasih 100 jempol (pinjeman) buat tim produksi video ini.. bener-bener butuh kesabaran luar biasa untuk bikin tiap frame gambar..

 

Gak heran mereka sampai menghabiskan total waktu kerja 1.357 jam. dengan tim produksi 30 orang, selama 22 bulan.

Salut deh buat Kina Grannis si artis yang rela bercapek-capek ria pose frame by frame untuk video klip ini. Lebih salut lagi sama Greg Jardin sutradara video klip ini.. Saluuut!

kalau mau tau lebih jelas gimana proses pembuatan video klip ini, tonton deh video dibawah ini..

Seru, kan? hehe..

You’ve Got A Friend



“You’ve Got A Friend”

When you’re down and troubled
And you need a helping hand
And nothing, nothing is going right
Close your eyes and think of me
And soon I will be there
To brighten up even your darkest night
You just call out my name
And you know wherever I am
I’ll come running to see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I’ll be there, yeah, yeah, yeah.
You’ve got a friend

If the sky above you
Should turn dark and full of clouds
And that old north wind should begin to blow
Keep your head together
And call my name out loud, yeah
Soon I’ll be knocking upon your door

You just call out my name
And you know wherever I am
I’ll come running, oh yes I will
To see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I’ll be there, yeah, yeah, yeah.

Ain’t it good to know that you’ve got a friend
When people can be so cold
They’ll hurt you, and desert you
And take your soul if you let them
Oh yeah, but don’t you let them

You just call out my name
And you know wherever I am
I’ll come running to see you again
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
And I’ll be there, yes I will.

You’ve got a friend
You just call out my name
And you know wherever I am
I’ll come running to see you again (oh baby don’t you know)
Winter, spring, summer or fall
All you have to do is call
Lord, I’ll be there yes I will.
You’ve got a friend

Oh, you’ve got a friend.
Ain’t it good to know you’ve got a friend.
Ain’t it good to know you’ve got a friend.
You’ve got a friend.

Terima kasih untuk semua yang pernah datang dalam hidupku.. Sebagai kawan.. Sebagai sahabat.. sebagai kekasih.. sebagai kakak ataupun adik yang baik bagiku.. Apapun dan siapapun kalian.. kalian sudah memberi warna dalam hidupku.. thank you All.. 🙂

 

 

menunggu (tujuan)

 

Pagi ini, ku liat puluhan langkah kaki bergerak cepat di sepanjang trotoar.. Mereka berlomba dengan waktu. Berlari menuju tempat yang mereka tuju..
Langkah-langkah kaki itu terlihat begitu mantap melangkah..
Bahkan beberapa mengambil langkah besar.. Agar cepat sampai tujuan..

Semua itu terlihat berbeda 180 derajat denganku.. Sejak lama Aku hanya duduk diam disudut jendela sambil menatap keluar..

Aku diam bukan tanpa tujuan.. Aku masih menunggu seseorang hari ini..
Dia berjanji akan datang.. Aku menikmati proses menunggu ini..
Tapi.. Kulihat jam.. Waktu terus bergerak.. Hari semakin siang..

Teringat pada beberapa orang yang sudah mengajakku pergi sejak tadi.. Tapi sayangnya aku sudah punya janji..

Hanya diam menunggu tidak pernah jadi hal yang menyenangkan.. Aku sempat menelepon kawan yang ku ajak janjian. Menanyakan dimana posisinya. Ku tawarkan agar aku yang menghampirinya agar kami bertemu lebih cepat. Tapi sayang dia menolak. Dia memintaku tetap menunggu disini..

Baiklah.. Aku mencoba bersabar.. Aku mengisi waktu dan menyibukkan diri dalam pekerjaan.. Hingga aku bahkan terlalu sibuk agar lupa bahwa aku masih harus terus menunggunya..

Hampir menjelang pukul 2. Dia masih memintaku menunggu dan berjanji akan datang walau tak tau jam berapa.. Aku teringat aku punya janji lain jam 5 nanti bareng pidi dan santo. Janji yang sudah lama kami buat. Tapi sayangnya, sampai sekarang Belum ada tanda-tanda Kawan yang satu ini akan datang.. Padahal aku harus datang bersama seseorang dan kami masih harus membeli banyak barang sebelum aku bertemu pidi dan santo..

Sebenarnya bukan janjian dengan santo dan pidi yg ku khawatirkan. Tapi soal kapan si kawan ini datang. *sigh*

Waktu terus berjalan.. Hari sudah semakin sore.. Tak tau apa aku masih punya waktu lagi untuk menunggu.. Kian sore, sekitarku semakin ramai. tempat ini sudah tak lagi nyaman sebagai tempat menunggu..

Ya sudahlah.. mari tutup telinga dulu.. mari menikmati hidup barang beberapa  menit.. menghabiskan kopi yang sudah mulai dingin ini..

Setelah itu baru berpikir.. apa yang akan ku lakukan nanti..

Que Sera-sera.. what ever will be.. will be..