Month: April 2009

brownies kukus yummy..

ada yang masih inget film rada jadul yang mulai rilis di akhir tahun 2004? film ini yang berkisah seorang cewek bernama Mel (Marcella Zallianty) yang merupakan penggemar brownies,

yang berjuang keras untukmeraih cintanya yang baru, karena dia patah hati setelah putus dengan tunangannya, yang dia pergoki sedang tidur dengan wanita lain. semua pria-pria baru yang di kencani oleh Mel ini di minta untuk mencicipi brownies buatannya. namun sayang, brownies buatan Mel ini rasanya tidak seenak harapannya. rasanya hambar.. sampailah dia bertemu dengan Are, penulis novel yang pinter membuat brownies. perlahan brownies-brownies buatan Mel mulai berasa.. rasanya semakin lezat.. hmm… cinta kah berpengaruh disana??

what a kind of romantic movie.. 😡

nah.. yang sekarang mau gue ceritain bukan soal film itu.. tapi soal kisah gue membuat brownies.. wakakkakakak.. narsis dikid.. 😀

berawal dari stres karena kerjaan yang bertubi-tubi, kepala penat, bawaannya pengen makan yang manis-manis.. pengen makan coklat tepatnya. mungkin karena kadar magnesium dalam tubuh gue lagi kurangl, makanya pengen makan coklat.. 

nah.. biasa deh.. gue mengorbankan peralatan dapur dan bahan-bahan di dapur untuk pemenuhan kebutuhan magnesium gue.. *halah alesyaaan* 😛 

BAHAN-BAHAN

  • tepung terigu 125 gram
  • telur ayam 3 butir
  • coklat bubuk 50 gram
  • minyak goreng 157 ml. 
  • coklat batangan 100 gram. 
  • gula pasir 125 gram. 
  • baking powder setengah sendok teh.
CARA MEMBUAT
  1. coklat batangan di potong-potong dan di lelehkan dengan cara di tim. letakkan potongan coklat di dalam mangkuk dan letakkan di atas panci yang mendidih. aduk-aduk sampe coklat leleh. tidak perlu memanaskan terlalu lama. cukup sampe coklatnya leleh. angkat.
  2. ayak tepung, coklat bubukk dan baking powder. sisihkan.
  3. kocok telur dan gula sampai mengembang. setelah mengembang masukkan tepung terigu, aduk dengan spatula. Masukkan minyak goreng. aduk lagi.
  4. setelah semua tercampur rata, masukkan ke dalam loyang, lalu kukus selama ±45 menit. cara melihatnya adalah dengan menusuk brownies dengan lidi bersih, kalau sudah tidak ada brownies yg menempel di lidi, itu artinya brownies sudah matang. 
  5. untuk hiasannya, brownies bisa di kasih gula tabur, atau coklat leleh untuk finishingnya.  potong-potong sesuai selera.

rasanya maknyos.. berasa banget coklatnya dan nggak seret karena cukup minyak dan buternya. klo ada yang tanya kenapa pake minyak goreng bukan mentega? dan boleh nggak di ganti dengan mentega? sebenernya nggak ada larangan. cuma untuk brownies kukus memang lebih baik menggunakan mentega. karena kalau menggunakan mentega, rasanya akan sedikit “ngendal” (bahasa jawa) atau berlemak. tapi klo untuk brownies panggang emang baiknya pake mentega. 

menurut gue pembuatan brownies itu termasuk mudah. karena kue ini termasuk kue yang tidak harus mengembang seperti sponge cake. walaupun seseorang meledek gue karena kue-nya nggak mengembang, gue bodo amat.. yg penting rasanya enak.. 😛 dan lagian emang kue brownies gak harus ngembang kok.. 😛 :))

 

 

selamat mencoba.. 😀

serunya sungguh seru

dua tahun sudah berlalu sejak seorang mahluk bernama pidi menyebarkan aliran pidisme di ranah scriptwiting di indonesia. dia mengajak beberapa teman-teman untuk membentuk sebuah klub bermain bernama Serunya Scriptwring Playgroup.

gue sendiri bergabung sekitar 2 atau tiga bulan setelah itu. kenal dari milis dan mulai kenal secara langsung dengan beberapa orang disana serta bersenang-senang bareng. banyak banget kenangan yang udah di lewatin. seneng, sedih, marah, kecewa, bahagia, haru. semua.. tapi semua gue nikmatin dengan senyum.. sungguh menyenangkan kenal dengan mereka semua. 

tepat setahun yang lalu, aku dan beberapa “tetua” (yg kini ada yg sudah jadi mantan “tetua”), ngumpul bareng di rumah gue.. nginep.. ngomongin banyak hal… bergunjing ria.. ahh.. i miss that moment.. miss them a lot.. esspesially you, pidi.. :-*

maaf gue dulu pernah meninggalkan kalian.. tapi gue sadar dengan gue perginya gue pun, gak akan berpengaruh banyak, karena siapa lah gue.. saat itu keadaan memaksa gue memilih.. 😀 hihihi.. lebay.. ;))

sayang banget ternyata tahun ini adalah tahun terakhir untuk serunya. sang pendiri berniat untuk membubarkannya bulan ini, tepat dengan bulan pendiriannya.. sungguh dramatis. 

tapi pembubaran serunya bukan lah akhir dari segalanya.. bukan akhir dari pertemanan atau persahabatan yang sudah terbina… hanya pergantian baju.. ada banyak make over.. ada banyak perubahan.. namun pertemanan itu akan tetap terjaga. menurut kabar, teman gue ini udah siap meluncurkan sebuah produk aktifitas baru yang tentunya masih berhubungan dengan skenario. hmm.. cant wait for itu.. good luck 4 u, dear.. 

 

     

 

i’m gonna miss all those moment.. 🙂

dont know what to do

i wish i know what i want.. 🙁 so i can do what i want to do.. 8-|

banyak hal sebenarnya yang bisa di kerjain.. banyak hal yang ingin di lakukan.. tapi.. ntah harus memulainya dari mana..

hati mendingin.. pikiran membeku.. angan terus larut terduduk di sudut kamar yang kotor.. saat imajinasi tak lagi melayang.. saat hasrat yang biasa membara kini nyalanya mulai padam.. tak tahu apa yang harus di lakukan.. ingin segera bangkit dan kembali melangkah… tapi ntah harus mulai menggerakkan syaraf yang mana.. 

Tuhan.. isi lah hati ini dengan cahaya-Mu.. Isi pikiran ini untuk selalu bersyukur dengan semua rezeki yang kau beri.. tetapkan aku untuk selalu di Jalan-Mu.. Jalan yang Engkau ridhoi.. 🙂

ku tarik nafas panjang di malam yang dingin ini.. sendiri.. sepi.. menatap jam dinding yang terus berdetak tanpa henti.. tak perduli apapun yang terjadi, dia terus berjalan.. tak terpengaruh rasa dan suasana hati.. ya.. itu pasti karena dia tak punya hati.. haruskan ku seperti itu? menjadi mesin tak berhati agar terus berjalan konstan tanpa henti walau apapun yang terjadi? Tidak!! aku tidak bisa melakukannya.. aku bukan robot. tubuh ini tidak terbuat dari onderdil-onderdil berbahan besi yang mampu bekerja tanpa henti. tubuh ini terbuat dari daging, darah, tulang yang di balut dengan rasa.. balutan itu yang mempengaruhi hidupku.. mempengaruhi cara pandangku, pola pikirku, keputusan dalam hidupku.. ya.. mempengaruhi banyak hal… dan itu karena satu hal.. RASA.. 

ku kumpulkan semua mimpi dan asa yang pernah tercipta. mengumpulkannya di dalam satu kotak dan menguncinya rapat-rapat. menguburnya di relung hati.. berpikir bahwa dengan begitu semua akan menjadi lebih baik..   

ku mulai pejam kan mata untuk mengumpulkan energi.. agar ku bisa bekerja kembali.. menjadi robot yang hidup.. menjadi mesin yang berhati..

ahh.. ku benar-benar jenuh.. ku ingin berteriak dan melakukan apapun yang ku mau tanpa memperdulikan apapun.. aku benar-benar ingin melakukannya.. tapi saat itu ku sadar.. ada begitu banyak tanggung jawab yang ku pegang.. mungkin benar kata salah satu teman.. paling enak menjadi anak-anak.. tidak perlu memikirkan banyak hal. tidak perlu terbenani dengan begitu banyak masalah.. itulah sebabnya muncul peterpan syndrome.. menjadi dewasa memang benar-benar menjadi sebuah pilihan.. tidak ada yang salah dengan menjadi anak-anak..

walau kita pikir dengan menjadi “anak-anak” kita bisa melakukan apapun yang kita mau, tapi tidak semudah itu.. kita adalah mahluk sosial yang dimana kita bisa hidup sebebas-bebasnya, selama kebebasan kita tidak mengganggu orang lain.. kalau kita pikir kenyamanan yang muncul atas apa yang kita lakukan sudah merupakan jawaban, alasan serta pembenaran dari semua tindakan kita, kita salah besar. karena pada kenyataannya tidak segampang itu. Dari begitu banyak orang-orang yang perduli dan sayang pada kita, tentu banyak pula keinginan dan harapan mereka yang mestinya sebaiknya kita perdulikan.. kita tidak dapat begitu saja menutup mata dan telinga atas keinginan dan harapan orang-orang terdekat kita..

fuiiih.. kadang berharap hidup ku bisa berjalan di jalan tol yang sering macet bebas hambatan. tapi saat itu ku sadar kalau hidup ku menjadi lebih indah dan berwarna seperti sekarang, karena begitu banyak kerikil-kerikil kecil yang mengisi jalanku sekarang.. yang membuatku berjalan sedikit lebih lambat sehingga ku dapat memiliki kesempatan melihat sekeliling dan menikmati setiap langkah yang ku jalani.. tetap bersyukur sajalah.. O:-)

 

Ps : menulis dengan beban berat yang menumpuk di dada, dan kini mulai terasa lebih ringan.. 🙂