Month: January 2009

topeng

 

dunia ini benar-benar panggung sandiwara.. semua orang seperti memakai topeng.. entah sengaja atau tidak sengaja.. sulit rasanya menemukan orang yang benar-benar jujur.. tiap orang menggunakan topengnya sendiri.. tiap saat bisa berganti. Tergantung kebutuhan.. kadang dia gunakan topeng berlapis-lapis atau bahkan dua topeng secara bersamaaan untuk menutupi wajah aslinya dan menutupi  belakang kepalanya..

JUJUR? Sebuah kata dan sifat yang sedikit langka dewasa ini.. begitu banyak orang yang bangga dengan kemampuan mereka membuat banyak topeng dalam hidupnya.. ada pula yang malah mencibir mereka yang tidak bertopeng. Yang tampil ke muka umum dengan wajah polos mereka.. bahkan menyuruh si jujur yang polos dan lugu, mengenakan topeng bila berhadapan dengan orang lain.. duhh.. tidak bisa kah semua orang menampilkan wajah polos mereka? apakah menjadi orang yang naif merupakan sebuah AIB???

kalau di Tanya kenapa mereka menggunakan topeng, ada begitu banyak jawaban yang mungkin saja muncul..

  1. Untuk kepentingan dan keuntungan pribadinya.. dengan menggunakan topeng, dia bisa meraih keuntungan dari orang lain.. (bak topeng monyet yang hanya akan mendapat uang bila memasang topeng dan beraksi..)
  2. Ada lagi yang menggunakan topeng untuk melindungi wajah aslinya…. yang ntah kenapa ingin di tutupi.. (mungkin faktor nggak PD dengan keadaan yang sebenarnya? Ntah..)

 

Ada satu fenomena menarik sebenarnya yang lucu disini.. setiap orang, selalu berpikir bahwa semua orang yang ada di dunia ini adalah sama. Sehingga si manusia bertopeng ini, berpikir kalau tidak ada orang yang jujur di dunia ini. Makin lah dia tidak mau melepas topengnya atau bahkan malah mengenakan topeng lebih banyak hingga wajahnya bertumpuk2, penuh dengan topeng.

Ada yang menyebut seseorang bertopeng sepertinya menarik karena mereka begitu misterius.. seperti yang satu ini..

 

Tapi.. kenyataannya..  akan lebih menyenangkan jika berhadapan dengan seseorang di saat kita benar2 dalam keadaan murni tanpa topeng. kebayang nggak sih, kalau kita berhadapan atau bahkan hidup bersama orang yang selalu bertopeng dan tidak mau melepaskanya, walau hanya ada kita berdua disana?? kalaupun dia sanggup terus memasang topeng itu.. akan merasa aman kah kita bersamanya?? akan ada banyak hal yang terpikir.. bisa muncul banyak praduga, sakwa sangka, bahkan sampai muncul justifikasi.. tentunya kasihan.. tapi percayalah.. topeng itu bagai bom waktu yang kalian simpan.. dia suatu waktu bisa meledak.. dia bisa melukai si pemakai dan orang2 yang ada di sekitarnya.. 

Semoga mereka-mereka yang biasa bertopeng, mau menanggalkan topeng2 kebohongan dan kemunafikan mereka.. mampu menampilkan diri mereka apa adanya..  kayak gini.. kyaaaa..

meledak

Hari ini ku bangun dengan serangan migrain yang makin parah di kepala. ku pikir setelah tidur semalaman akan mengurangi rasa sakit itu.. ternyata tidak.. gimana rasanya?? sangat malas ku gambarkan.. ku coba abaikan semua rasa sakit itu…namun.. sepertinya Tuhan tidak cukup mengujiku dengan rasa sakit kepala itu.. sejak pagi.. semua terasa begitu menyebalkan.. semua begitu menyakitkan..  entah kenapa.. sepertinya rasa sakit kepala ini membuat semuanya terlihat menjadi lebih buruk..

Belum lagi pagi2 udah harus menyaksikan 2 orang yang saling membenci.. membuat suasana hati ikut panas… ingin menutup mata dan tidak ingin menyaksikan semuanya.. ingin menjawuh malah di tarik makin mendekat.. maaf.. terpaksa ku tutup pintu.. ku sedang ingin sendiri.. namun ternyata.. ku tak bisa benar2 sendiri..

everything seems getting worst.. mpus bikin masalah.. hal kecil akhirnya jadi masalah besar.. argh!!! Semua berujung kemarahan.. sebenernya udah memendam kemarahan dari pagi.. tidak ingin marah.. namun pada titik ini emosi menjadi tidak terkendali.. benci saat harus marah.. karena pasti ada yang terluka.. arrgh!!! Sakit kepala ini memperburuk semuanya.. ya Allah.. Hilangkan amarah di dada ini.. gantilah dengan rasa damai dan bahagia di hati ini.. 

 

 

dingiiiiin…

 

Hujan sudah beranjak pergi.. Kini tinggal Angin dingin menerpa.. Udara dingin yang membawa rindu.. Rindu hangatnya berada di bawah selimut.. berada di dalam dekapan orang-orang yang tercinta.. Ku menatap jauh ke horizon. Ku lihat halimun berkumpul… Kelabu telah menghapus sang biru.

Aaaaah… Aku menggeliat.. Meluruskan urat-urat sendi yang berubah kaku karena jarang di gerakkan.. dingin.. itu jadi alasan mengapa ku enggan beranjak turun dari tempat tidur.. udara dingin itu meniupkan hawa kemalasan.. itu alasanku.. dasar manusia.. tidak pernah mau di anggap salah.. selalu mencari kambing hitam..

Saat seperti ini, ku rindukan matahari.. matahari yang memberi hangat di hati dan bumi ini.. kemanakan dia sekarang? Kenapa dia berada jauh sekali…. ingin ku peluk matahari itu agar tubuhku menghangat.. agar ku kembali bersemangat.. menyelesaikan pekerjaan yang kini tanpa hasrat..

hasrat? Apa hubungannya matahari dan hasrat? Ya.. hasrat.. semangat.. passion.. itu yang selalu ku butuhkan dalam hidup ini.. untuk membuat hidupku selalu cerah ceria penuh warna.. membuatku selalu optimis dalam menghadapi semua masalah yang ada.. membuatku lebih cepat bangkit dari segala kesedihan dan keterpurukan… menerpa segala rintangan yang selalu menghadang… yah… terdengar sangat dramatis..  tapi itulah aku…

ku kumpulkan serpihan-serpihan semangat itu.. saat ku dengar sebuah kabar baru.. kabar yang menyalakan satu lilin semangatku.. namun di saat yang sama juga mulai mengembuskan angin kekhawatiran di lilin-lilin ku yang lain.. sudahlah.. ku jalani saja semuanya.. kini saatnya bangkit dan melakukan yang terbaik.. menggeliat dari mimpi-mimpi dan mulai membangun tangga rencana logis untuk meraih semua impian yang sudah ku bangun dan ku gantungkan tinggi, bersanding bersama bintang dan matahari serta bulan… 

 

manisnya si dewi.. begitu melihatnya langsung kepincut…

eits.. jangan salah sangka dulu.. gue emang sedang jatuh cinta.. jatuh cinta pada si dewi.. siapa sih, dewi ini??? nih.. gue kenalin.. 

Deskripsi

Pohon induknya berasal dari Pasarminggu, Jakarta Selatan. Termasuk salah satu belimbing top yang banyak diminati konsumen. Pernah meraih juara dalam lomba buahbuahan non-langka. Bentuk buah bulat agak lonjong. Warnanya yang kuning agak kemerahan mengilap tampak kontras dengan warna hijau pada pinggiran belimbingannya. Daging buah padat, manis, dan mengandung sedikit air. Kelebihan yang lain, ukuran buahnya panjang, dapat mencapai 15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata 200-250 g dan dapat mencapai 500 g. Relatif lebih tahan lama dalam pen.yimpanan dengan suhu kamar. (sumber : www.iptek.net.id)

nah.. sekarang udah kenal kan, sama si dewi ini.. B-) iyah.. belimbing dewi.. jadi ceritanya, belimbing dewi yg gue tanam di halaman rumah kembali berbuah dan lumayan banyak dan gede-gede… beruntung di rumah gue, pohon ini tumbuh tidak terlalu tinggi.. jadi gampang dalam membungkus dan metiknya.. hihihihi.. ;))

ini gue kasih liat foto beberapa belimbing yg di petik dan sempat di foto.. gede2.. untuk ngebandinginnya, gue pake HP CDMA gue.. saat makan satu aja puas banget.. :)) 

  

hueheuhehehehe.. seru.. rasanya manis. maknyos banget deh.. bikin ngiler tetangga yang mau nyangkok pohon belimbingnya.. *lirik2 tetangga* =)) huehehehehehe.. masing2 buahnya beratnya mencapai 400gram-600gram.. keren, kan??? :)) lebih berat dari yg di bilang sumber di atas.. huehehehehehe.. =))

sebelum2nya, gue sama nyokap gak gitu rajin bungkusin.. saat belum di bungkusin, hasilnya emang gak begitu mengesankan.. beda banget saat kita rajin bungkusin belimbing-belimbing yang masih kecil.. selain untuk menghindari hama dan serangga penggangguk, belimbingnya juga jadi merasakan kehangatan yang punya pohon.. (halah! lebay!! #-o ) lah iya tho.. setelah di “jaket”-in, si dewi jadi tumbuh lebih ndut dan manis.. pokoknya hasilnya emang beda banget deh.. hihihihi.. ;)) 

tar klo panen lagi, boleh pada main ke rumah, deh.. makan belimbing bareng2 di rumah gue.. 😀